Jumat, 21 Maret 2014

STOP BORING POWERPOINT !


Sering berada dalam presentasi membosankan? Menunggu presentasi berakhir namun tak ada insight berarti yang didapat. alur cerita melompat-lompat, istilah-istilah teknis memusingkan, desain membosankan, serta powerpoint yang penuh dengan tulisan njelimet.

Banyak presenter tidak melakukan pekerjaan rumah sebelum maju ke podium. Entah Anda seorang marketer, trainer, motivator, mahasiswa, dosen, bahkan tokoh agama pun bisa jadi memiliki label “BORING” di wajah. Tentu berbahaya bagi image Anda sebagai pribadi. Prospecting gagal, permintaan training turun, tidak lulus, dan segudang masalah lain bisa timbul.

Populer itu belum tentu berarti benar. Apa yang banyak dilakukan oleh sekitar kita belum tentu suatu kebenaran mutlak. Berhati-hatilah dengan apa yang Anda lihat. Role model yang ada selama ini belum tentu contoh yang tepat. Pengalaman masa sekolah kita mungkin banyak dicekoki presentasi yang tidak well-prepared.

Apalagi pendidikan konvensional jarang mengajarkan cara berkomunikasi efektif. Role model-nya (para guru) juga seringkali bukanlah orang yang dididik untuk berkomunikasi efektif. Mereka pintar dalam keilmuan namun tidak semua bisa menuangkannya ke dalam alur cerita dan slide powerpoint yang efektif. Presentasi bisa terdengar canggih, namun sangat rapuh karena sebagian besar audiensnya tidak mengerti apa yang barusan dibicarakan.

Memang berat tantangan seorang presenter. Presenter hebat seharusnya bisa membuat semua orang di ruangan tersebut paham dengan apa yang ia sampaikan. Mantan atasan saya membuat aturan sebuah presentasi yang baik haruslah bisa dimengerti oleh tukang becak sekalipun.

Namun, jangan keburu menyalahkan orang lain. Jangan-jangan Anda juga salah satu dari mereka. Ketika maju ke depan sana, audiens langsung merasa tidak nyaman, sering mondar-mandir ke toilet, terus memainkan blackberry, menginterupsi kalimat Anda, atau berpura-pura memperhatikan padahal kepalanya sesekali tertunduk mengantuk.

Untuk mengukur seberapa boring presentasi Anda, jawablah pertanyaan berikut ini:
  • Apakah slide Anda terbaca dari kursi paling belakang?
  • Ketika di tengah presentasi, apakah Audiens ingat topik bahasan sebelumnya?
  • Apakah grafik Anda dapat bercerita dengan sendirinya tanpa dijelaskan?
  • Apakah ada slide, kata, gambar, garis atau shape yang seandainya dihapus pun tidak berpengaruh berarti pada presentasi Anda?
  • Apakah masih ada audiens yang memainkan handphone saat Anda bicara?
  • Tanyakan ‘so what?’ pada setiap point pembicaraan Anda. Apakah dapat terjawab semua?
  • Apakah progress action yang Anda harapkan dari presentasi dapat berjalan baik?
Saya pribadi menyadari insight ini justru dari dunia bisnis, ketika berada di Toyota. Bertemu dengan leader-leader cerdas yang mampu mengeksekusi strategi njelimet sampai berhasil sempurna. Tentu tak lepas dari kemampuan komunikasi mereka yang piawai. Mata saya jadi terbuka mengetahui beberapa hal yang saya yakini selama masa sekolah mengenai presentasi, ternyata salah sama sekali.

Kerjakanlah PR Anda sebelum maju ke depan sana. Berbicara di depan memerlukan tanggung jawab besar agar tidak membuat orang lain tersesat dalam kebingungan atau membuang-buang waktu percuma.

Jadi, seberapa boring-kah materi presentasi Anda?

Penulis Fandy Yasin seorang Digital Communication Strategist dan pecinta presentasi visual. Mengubah powerpoint rumit menjadi simple dan mudah dimengerti. Ketertarikannya dimulai saat mempresentasikan 5 risetnya di bidang industrial engineering pada berbagai seminar internasional dan nasional. Saat ini Fandy aktif sebagai Head of Marketing Analyst section di perusahaan otomotif #1 Indonesia. Top 5 Rank Astra Basic Management Program ini terlibat langsung dalam penyusunan konsep penyampaian Strategic Presentation untuk memastikan implementasi strategi dapat berjalan smooth di seluruh Indonesia. Client Fandy meliputi beberapa perusahaan besar seperti PT Telkom Indonesia Tbk – Divisi Investor Relations & Divisi Finance serta beberapa konsultan ternama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar