Jumat, 21 Maret 2014

STOP BORING POWERPOINT !


Sering berada dalam presentasi membosankan? Menunggu presentasi berakhir namun tak ada insight berarti yang didapat. alur cerita melompat-lompat, istilah-istilah teknis memusingkan, desain membosankan, serta powerpoint yang penuh dengan tulisan njelimet.

Banyak presenter tidak melakukan pekerjaan rumah sebelum maju ke podium. Entah Anda seorang marketer, trainer, motivator, mahasiswa, dosen, bahkan tokoh agama pun bisa jadi memiliki label “BORING” di wajah. Tentu berbahaya bagi image Anda sebagai pribadi. Prospecting gagal, permintaan training turun, tidak lulus, dan segudang masalah lain bisa timbul.

Populer itu belum tentu berarti benar. Apa yang banyak dilakukan oleh sekitar kita belum tentu suatu kebenaran mutlak. Berhati-hatilah dengan apa yang Anda lihat. Role model yang ada selama ini belum tentu contoh yang tepat. Pengalaman masa sekolah kita mungkin banyak dicekoki presentasi yang tidak well-prepared.

Apalagi pendidikan konvensional jarang mengajarkan cara berkomunikasi efektif. Role model-nya (para guru) juga seringkali bukanlah orang yang dididik untuk berkomunikasi efektif. Mereka pintar dalam keilmuan namun tidak semua bisa menuangkannya ke dalam alur cerita dan slide powerpoint yang efektif. Presentasi bisa terdengar canggih, namun sangat rapuh karena sebagian besar audiensnya tidak mengerti apa yang barusan dibicarakan.

Memang berat tantangan seorang presenter. Presenter hebat seharusnya bisa membuat semua orang di ruangan tersebut paham dengan apa yang ia sampaikan. Mantan atasan saya membuat aturan sebuah presentasi yang baik haruslah bisa dimengerti oleh tukang becak sekalipun.

Namun, jangan keburu menyalahkan orang lain. Jangan-jangan Anda juga salah satu dari mereka. Ketika maju ke depan sana, audiens langsung merasa tidak nyaman, sering mondar-mandir ke toilet, terus memainkan blackberry, menginterupsi kalimat Anda, atau berpura-pura memperhatikan padahal kepalanya sesekali tertunduk mengantuk.

Untuk mengukur seberapa boring presentasi Anda, jawablah pertanyaan berikut ini:
  • Apakah slide Anda terbaca dari kursi paling belakang?
  • Ketika di tengah presentasi, apakah Audiens ingat topik bahasan sebelumnya?
  • Apakah grafik Anda dapat bercerita dengan sendirinya tanpa dijelaskan?
  • Apakah ada slide, kata, gambar, garis atau shape yang seandainya dihapus pun tidak berpengaruh berarti pada presentasi Anda?
  • Apakah masih ada audiens yang memainkan handphone saat Anda bicara?
  • Tanyakan ‘so what?’ pada setiap point pembicaraan Anda. Apakah dapat terjawab semua?
  • Apakah progress action yang Anda harapkan dari presentasi dapat berjalan baik?
Saya pribadi menyadari insight ini justru dari dunia bisnis, ketika berada di Toyota. Bertemu dengan leader-leader cerdas yang mampu mengeksekusi strategi njelimet sampai berhasil sempurna. Tentu tak lepas dari kemampuan komunikasi mereka yang piawai. Mata saya jadi terbuka mengetahui beberapa hal yang saya yakini selama masa sekolah mengenai presentasi, ternyata salah sama sekali.

Kerjakanlah PR Anda sebelum maju ke depan sana. Berbicara di depan memerlukan tanggung jawab besar agar tidak membuat orang lain tersesat dalam kebingungan atau membuang-buang waktu percuma.

Jadi, seberapa boring-kah materi presentasi Anda?

Penulis Fandy Yasin seorang Digital Communication Strategist dan pecinta presentasi visual. Mengubah powerpoint rumit menjadi simple dan mudah dimengerti. Ketertarikannya dimulai saat mempresentasikan 5 risetnya di bidang industrial engineering pada berbagai seminar internasional dan nasional. Saat ini Fandy aktif sebagai Head of Marketing Analyst section di perusahaan otomotif #1 Indonesia. Top 5 Rank Astra Basic Management Program ini terlibat langsung dalam penyusunan konsep penyampaian Strategic Presentation untuk memastikan implementasi strategi dapat berjalan smooth di seluruh Indonesia. Client Fandy meliputi beberapa perusahaan besar seperti PT Telkom Indonesia Tbk – Divisi Investor Relations & Divisi Finance serta beberapa konsultan ternama. 

5 Kesalahan Penggunaan PowerPoint

Presentasi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Banyak cara dan media dalam melakukan presentasi, salah satunya adalah dengan PowerPoint atau PPT. Namun tidak banyak yang tahu bagaimana membuat PowerPoint yang baik. Biasanya orang terjebak pada kesalahan-kesalahan umum penggunaan PowerPoint. Berikut ini 5 kesalahan penggunaan PowerPoint.

Presentasi adalah salah satu cara untuk menunjukkan ide yang kita miliki. Bahkan di masa depan, presentasi menjadi cara menunjukkan siapa diri kita. Presentai menjadi alat untuk self branding. Karena itu, keterapilan presentasi sangat penting buat kita, baik dalam menyampaikannya maupun dalam penggunaan media. Tentang presentasi
PowerPoint atau PPT adalah media yang umum digunakan dalam presentasi. Menurut Jesse Desjardins, Head of Social at Tourism Australia, hampir 350 presentasi dengan PowerPoint disajikan tiap detiknya di seluruh dunia. Wow, angka yang luar biasa bukan?

Namun, berdasarkan pengalaman mengajar dengan metode presentasi kelompok oleh mahasiswa, kebanyakan mereka melakukan kesalahan dalam memperlakukan dan memberlakukan PowerPoint. Berdasarkan presentasi Jesse Desjardins pula,menyajikan 5 kesalahan penggunaan PowerPoint tersebut.
 

Jangan memuntahkan banyak kata-kata di slide. Ingat, kita tidak sedang menyajikan dokumen, tetapi kita menyuguhkan presentasi. Kalau masih kekeh ingin menuangkan semua dokumen, maka lebih baik audience di kasih print-out saja. Oh iya, data juga penting untuk ditampilkan di slide, biasanya di awal presentasi untuk menimbulkan efek kepercayaan.

Cara yang paling mudah, buatlah outline. Letakkan satu ide dalam satu slide saja. Hal ini berguna juga untuk menghemat waktu kita. Ide yang dimasukkan harus selevant dengan tujuan dan ide umum yang ingin disampaikan. Karena itu, pemilihan kata kunci harus tepat. Misalnya ide tentang cara belajar asik. Sebuah slide mungkin berisi ide tentang ‘teknik mengingat’. Kata kunci spesifiknya, misalnya ‘teknik akronim’. Setelah kata kuncinya ketemu, baru meramu kalimatnya, misalnya “Jembatan keledai memendekkan materi yang panjang”.

Jika kita yakin dengan kekuatan atas apa yang akan kita sampaikan, maka jadikan semakin kuat dengan visual yang juga kuat. Ada banyak sumber yang bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan gambar, misalnya iStockPhoto.com (free royalty) atau compfight.com(creative commons). Lebih baik jika menghindari clipart microsoft standar. Juga jangan menggunakan gambar-gambar abstrak yang tak terdefinisi. 

Investasikan waktu untuk mempelajari desain PowerPoint yang keren. Jangan meninabobokkan atau membawa audience pada PowerPoint yang membosankan. Ada dua cara sederhana dalam membuat desain yang ok punya. Pertama dengan membeli disain. Investasi beberapa rupiah untuk hasil presentasi yang luar biasa, tentunya tidak mengapa. Kedua dengan cara mencurinya. Ups, mencuri? Tunggu dulu, maksudnya, kita boleh memeriksa presentasi favorit kita, demikian juga dengan infografik, website dan figur. Kita bisa remix untuk menjadi sesuatu yang baru. 
Pada dasarnya warna putih adalah dasar yang bagus. Tetap jaga slide presentasi kita rapi dan enak dilihat. Konsistensi dalam warna, gambar, font akan menampakkan kesan presentasi yang kohesif, satu bagian dengan bagian yang lain saling terikat dan terkait. Membuat pola dalam presentasi dapat memudahkan audience memahami dan dapat mengingat presentasi tersebut dengan teratur di benak mereka.

Sehubungan dengan membuat pola, bahan baku pun perlu dibuat polanya. Koleksi gambar, font, grafik perlu diberdayakan untuk mendukung isi sekaligus membentuk pola. Misalnya kita punya koleksi gambar ekspresi, orang dengan berbagai kondisi wajah. Maka kita bisa membuat slide dengan benang merah antar slide adalah ekspresi. Setiap pergantian slide kita tunjukkan dengan gambar ekspresi yang berbeda. Begitu juga dengan skema warna yang digunakan. Lebih baik jika senada, meskipun kita menginginkan warna yang berbeda. Untuk sumber warna yang keren, silahkan kunjungi colourlovers.com.
Seperti yang pernah dikatakan Steve Jobs, sebuah presentasi yang disampaikan dalam waktu 1 jam, perlu waktu persiapan 30 jam lamanya. Sepertinya melelahkan ya hehe. Tapi kalau kita senang dengan ide yang akan kita terjemahkan menjadi sebuah masterpiece, maka kita pasti melakukannya.

Demikian 5 Kesalahan Penggunaan PowerPoint. Apakah Kamu sadar telah melakukannya? Kesadaran adalah langkah pertama untuk membuat perubahan positif. Mari kita buat PowerPoint kita spektakuler. 

Kebiasaan Buruk Presentasi Mahasiswa dan Cara Mengatasinya



Salah satu kendala yang dialami mahasiswa saat belajar di kampus adalah saat melakukan presentasi. Pada umumnya mahasiswa yang mendapatkan giliran untuk melakukan presentasi datang dengan sebuah kebingungan, rasa takut dan tanpa persiapan yang baik. hal-hal seperti bukan sekali dua kali mereka lakukan, tapi sudah menjadi kebiasaan yang terus menerus mereka lakukan bertahun-tahun. 

Presentasi di kelas adalah sebuah komunikasi yang sangat penting karena bertujuan menyampaikan sebuah materi kuliah, yang jelas dibutuhkan oleh para mahasiswa. Jika presentasi yang disampaikan buruk maka besar kemungkinan apa yang disampaikan oleh presenter tidak akan bisa diterima dengan baik oleh audiens. 

Berikut adalah kebiasan-kebiasaan buruk presentasi mahasiswa dan bagaimana cara menghilangkan kebiasaan tersebut. 

1. Membaca Makalah saat Presentasi 
Melihat mahasiswa presentasi dengan membaca makalah dari awal sampai akhir presentasi sungguh satu pemandangan saya rasa kurang menyenangkan. Kenapa saya bilang begitu? Karena apa yang mereka lakukan itu menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan menyampaikan materi secara baik. Terus buat apa ada presentasi kalau mereka membaca makalah mereka. Apa yang mereka lakukan jelas tidak akan mengundang perhatian para audiens, bahkan akan membuat audiens malas mendengarkannya. 

Bagaimana Cara Menghilangkan Kebiasaan ini? 
Caranya, kuasai betul materi yang akan dipresentasikan. Baca makalah yang dibuat setiap hari sampai sesi presentasi akan dilakukan, jangan lupa juga lakukan sesi latihan sebelum tampil di depan kelas. Untuk hasil yang terbaik lakukan persiapan sebaik mungkin termasuk dalam menyusun media atau alat presentasi. Setelah di depan kelas sampaikan makalah dengan media atau alat bantu yang sudah dibuat sebelumnya. 

2. Membaca slide presentasi 
Ini juga lebih buruk lagi, alih-alih membuat slide powerpoint tapi tetap saja mahasiswa membaca slide yang mereka buat. Mereka mengisi slide mereka dengan satu paragrap penuh tulisan yang kemudian mereka bacakan kepada para uadiens. Terus apa gunanya membuat powerpoint kalau kenyataannya mereka tetap membaca. 

Bagaimana Mengatasi Kebiasaan Buruk Ini? 
Caranya buatlah slide powerpoint dengan baik. Perhatikan betul etika dan tata cara membuat powerpoint, jangan asal-asalan atau sekedar copy paste kalimat ke dalam slide yang Anda buat. Slide yang baik pada umumnya simple, memiliki latar belakang dan font yang jelas, kontras warna yang sesuai atau kombinasi warna yang baik. Satu lagi jangan penuhi slide dengan banyak kata-kata. Slide presentasi yang baik hanya menampilkan poin-poin penting dari pembahasan yang akan disampaikan. 

Setelah hal-hal teknis tersebut Anda lakukan, sampaikan presentasi Anda dengan cara menampilkan slide powerpoint, yang berisi inti dari apa yang dibahas. Selanjutnya kembangkan inti tersebut menjadi sebuah pembahasan yang menyenangkan. Di sinilah kemampuan dan penguasaan materi diuji, kalau dapat melakukannya dengan baik, maka audiens akan memberikan penilian positif dan perhatian pada sesi presentasi yang dilakukan. 

3. Tidak menggunakan bahasa tubuh dengan baik 
Dalam public speaking atau presentasi ada hal-hal di luar kata-kata (verbal) yang dapat membuat komunikasi berjalan elegan dan menyenangkan yaitu senyuman, postur terbuka, mencondongkan badan, sentuhan, kontak mata dan anggukan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa bahasa non-verbal ini menduduki porsi lebih besar dari pada bahasa verbal (kata-kata). Kata-kata hanya menempati porsi 7% sementara bahasa tubuh 58% sisanya intonasi suara 35%. (Ponijan Liaw, 2004). 

Namun sayangnya hal-hal tersebut pada umumnya tidak dipahami, sehingga mereka terlihat kaku dan tidak menyenangkan saat melakukan presentasi. Mereka seakan-akan tidak mengetahui bahwa apa yang mereka sampaikan itu sangat datar dan tidak menggugah orang untuk mendengarkan, jika mendengarkan saja sudah ogah, rasana tidak mungkin mereka akan menyerap materi yang disampaikan dengan baik. 

Bagaimana cara menghilangkan kebiasaan ini? 
Caranya lakukankan latihan sebelum melakukan presentasi. Latihan seperti ini bisa dilakukan di depan cermin, sehingga bisa melihat sendiri bagaimana bahasa tubuh mendukung setiap kalimat yang diucapkan. 

4. Tidak bisa menghadapi sesi tanya jawab dengan baik 
Kenapa pada umumnya teman-teman mahasiswa tidak bisa menghadapi sesi tanya jawab denga baik? Jawabannya cukup mudah, karena mereka tidak begitu menguasai materi dengan baik dan tidak tahu bagaimana mensiasati sebuah pertanyaan dari audiens. 

Satu lagi kebiasaan buruk yang mereka lakukan, yaitu membuka-buka buku untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang disampaikan oleh audiens. Menurut saya ini sangat aneh, karena jelas akan menunjukkan bahwa presenter tidak menguasi materi denga baik. Lagi pula jika pertanyaan bersifat aplikatif, akan sulit juga dicari di dalam buku, hal itu justru akan membuat pekerjaan itu sia-sia belaka. 

Bagaimana cara menghilangkan kebiasaan ini? 
Pertama, kuasai materi dengan baik, saya rasa ini langkah terbaik untuk mencegah terjadinya masalah-masalah dalam sesi tanya jawab. Kedua, tidak usah dijawab kalau pertanyaan menyimpang dari apa yang dibahas, tapi tetap katakan dengan cara yang baik supaya audiens tidak tersinggung. Ketiga, kalau terpaksa tidak bisa menjawab pertanyaan, katakan pada audiens bahwa jawaban akan diberikan dilain kesempatan. 

Keempat hal di atas adalah kebiasaa buruk yang pada umumnya dilakukan oleh oleh sebagian besar mahasiswa. Melalui tulisan ini saya berharap mahasiswa yang masih sering melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut, bisa menghilangkannya menjadi kebiasaan yang lebih baik. 

Kesuksesan presenter bukan hanya terletak pada take action yang dilakukan, tapi bagaimana presenter mempersiapkan setiap sesi presentasi yang akan mereka hadapi dengan sebaik-baiknya. 




6 Dosa Besar Dalam Public Speaking

















                                              

                                                                                                                                           
Dalam public speaking ada enam dosa besar yang harus Anda hindari jika ingin tampil sukses dan meyakinkan di hadapan audiens. Jika Anda terjebak dalam enam dosa besar tersebut maka bisa dipastikan bahwa presentasi Anda akan gagal.

Artikel ini akan membahas secara khusus enam dosa besar mematikan dalam public speaking. Harapannya setelah selesai membaca artikel ini Anda akan tahu apa saja yang harus Anda hindari untuk menampilkan presentasi yang kuat, presentasi yang meyakinkan dan presentasi yang mampu mengantarkan Anda mencapai tujuan yang Anda inginkan.

1. Malas mempersiapkan
Malas mempersiapkan adalah dosa pertama yang harus Anda hindari dalam public speaking. Dan ini adalah penyebab pertama dan utama gagalnya sebuah presentasi.

Dalam melakukan presentasi baik secara formal maupun informal membutuhkan sebuah usaha dan kerja keras, jika ingin mendapatkan hasil yang baik. Perlu Anda ketahui bahwa di dunia ini tidak ada satu pun presenter atau pembicara hebat yang bisa melalukan presentasi dengan baik tanpa sebuah persiapan. Persiapan adalah mutlak karena dengan persiapan Anda akan percaya diri dengan apa yang Anda sampaikan.

Namun sayangnya di luar sana masih banyak presenter melakukan persiapan ala kadarnya. Bahkan tidak jarang persiapan dilakukan di malam terkhir di mana besok paginya mereka melakukan presentasi. Mereka tidak melakukan analisis yang mendalam, mereka tidak mempersiapkan slidenya dengan baik, dan mereka juga tidak melakukan latihan dengan intensif. Alhasil bisa dipastikan bahwa presentasi yang mereka lakukan biasa saja, alias membosankan bagi audiens, tidak berkesan dan tidak berpengaruh kuat dalam diri audiens.

Hindari dosa besar ini. Selalu lakukan persiapan Anda dengan baik. Analisis tujuan Anda, kenali audiens Anda, siapkan materi Anda, siapkan slide Anda, dan latih sampai Anda benar-benar mampu menyampaikan presentasi Anda dengan baik dan meyakinkan.

2. Menganggap Berbicara Baik itu Bawaan
Dosa besar kedua adalah menganggap bahwa berbicara dengan baik adalah bawaan lahir. Sekarang coba Anda ingat-ingat pernahkah Anda mendengar seseorang yang berbicara seperti ini saat melihat ada orang lain berbicara dengan baik?
“Ia memang berbakat dalam berbicara, jadi wajar jika ia bisa berbicara bagus”
“Wajar lah kalau ia pintar berbicara, ayahnya juga soerang pembicara ulung”
“Saya tidak mungkin bisa berbicara dengan baik, saya tidak memiliki bakat untuk itu”


Hal-hal ini dinamakan juga dengan mindset yang salah. Mereka salah dalam memandang dan meyakini kemampuan orang lain dalam berbicara. Mereka juga salah dalam melihat diri sendiri. Mereka cenderung melihat diri mereka sendiri sebagai sosok yang banyak kekurangan. Padahal jika mereka mau menelaah dan mau melihat dengan jeli. Maka mereka akan tahu bahwa presenter yang hebat itu diciptakan bukan dilahirkan.

3. Berpikir negatif terhadap audiens
Dosa besar yang keempat adalah berperasangka buruk kepada audiens. Jika Anda selalu merasa takut melakukan presentasi, inilah salah satu penyebabnya karena kita selalu berperasangka negatif kepada audiens. Belum apa-apa kita sudah menganggap audiens akan menertawakan kita, audiens akan mengolok-olok kita di belakang, mereka tidak akan menerima ide kita dan lain sebagainya. Padahal sesungguhnya tidaklah demikian. Percayalah setiap audiens berharap kita sukses, mereka berharap kita berhasil meyakinkan mereka.

4. Kerakusan
Dosa besar yang keempat adalah kerakusan. Kerakusan bisanya dilakukan oleh presenter yang percaya bahwa sesuatu yang banyak itu selalu lebih baik. Mereka menyajikan lebih banyak slide, lebih banyak informasi, lebih banyak contoh, lebih banyak data dan fakta, lebih detail, lebih lengkap dan lebih dari segala sesuatu. Sehingga kadang waktu berbicara sudah habis tapi mereka masih terus saja berbicara.

Hindari dosa besar ini, karena presenter yang baik, tidak akan melakukan hal tersebut, mereka menyajikan materi, data atau apapun sesuai dengan takarannya, tidak terlalu banyak namun juga tidak kurang. Sehingga pas disampaikan dengan batas waktu yang ada.

5. Kemarahan yang tidak terkendali

Dosa besar kelima adalah kemarahan yang tidak terkendali. Dalam presentasi seorang presenter pasti menghadapi audiens yang beragam. Ada audiens yang ramah, tapi ada juga yang kadang suka ngeyel dan suka memancing emosi.

Dalam beberapa kasus saya pernah melihat seorang presenter beradu mulut dengan audiens. Jujur, itu membuat presenter tersebut jatuh wibawanya dihadapan audiens. Hal itu juga mencerminkan bahwa ia bukanlah seorang presenter profesional dan kompeten. Karena presenter yang profesional dan kompeten akan selalu menghadapi audiens dengan sikap dewasa dan pikiran jernih.

6. Terlalu bangga diri
Tampil percaya diri itu perlu, tapi kalau terlalu percaya diri itu dosa besar. Mengapa demikian? karena jika kita terlalu percaya diri maka yang muncul adalah perasan bangga terhadap diri sendiri yang berlebihan, menggangap diri sendiri paling benar dan paling baik di bandingkan dengan yang lain.
Ini adalah dosa besar yang bisa jadi malah akan menjerumuskan kita menjadi sosok yang keras kepala, mau menang sendiri dan sombong. Jadi hindari hal ini, jangan terlalu bangga diri. Bersikap rendah hati, jauh lebih baik dan akan lebih dihargai.

Demikianlah enam dosa besar dalam public speaking yang harus Anda hindari. Saya percaya jika Anda bisa menghindari ke 6 hal tersebut, Anda akan mampu tampil lebih baik, sukses dan meyakinkan dalam setiap presentasi yang Anda berikan. 

Sumber:ronapresentasi.com

Pengertian Public Speaking

Berbicara merupakan kebutuhan semua orang. Entah Anda sadari atau tidak Anda tidak bisa tidak berkomunikasi. Mulai tuntutan dari profesi Anda untuk berbicara di depan publik dan melakukan presentasi, maupun aktivitas keseharian kita sebagai manusia sosial. Karena tulisan saja tak cukup kuat untuk berkata‐kata, maka kemampuan berbicara menjadi sangat penting, karena ia dapat menguatkan makna dari sebuah tulisan sederhana. 


Apa pengertian Public Speaking? 
Dan mengapa public speaking menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk kita kuasai? 

Sebelum kita membahas lebih lanjut pentingnya kita menguasai teknik public speaking, kiranya kita perlu lebih dulu mengetahui pengertian keterampilan berbicara ataupengertian public speaking secara menyeluruh,. Berikut ini paparannya. 
Menurut Webster’s Third New International Dictionary, tercantum pengertian Public Speaking adalah: 
a. The act of process of making speeches in public (proses pembuatan pidato di depan publik)
b. The art of science of effective oral communication with an audience (seni dari ilmu berkomunikasi lisan yang efektif dengan para pendengarnya). 

Menurut David Zarefsky, dalam Public Speaking Strategic for Success; “Public speaking is a continous communication process in which messages and signals circulate back and forth between speaker and listeners.” Yang dapat diartikan: Public Speaking adalah sebuah proses komunikasi berkelanjutan, di mana pesan dan lambang terus berinteraksi, di antara pembicara dan para pendengarnya. 

Sedangkan menurut Ys. Gunadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi: Public Speaking adalah sebuah bentuk komunikasi yang dilakukan secara lisan tentang suatu hal atau topik di hadapan banyak orang. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi, mengubah opini, mengajar, mendidik, memberikan penjelasan serta memberikan informasi kepada masyarakat tertentu pada suatu tempat tertentu. 

Karena sifatnya yang dinamis, maka Public Speaking juga dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas yang sangat dekat dengan asosiasi kata perubahan (change). Melalui Public Speaking, kita dapat mengetahui pola pemikiran dari seseorang, mengetahui gagasan masa depan seseorang, dan ide-ide luar biasanya. Kita juga dapat mengetahui perubahan seperti apa yang digagas atau direncanakan oleh seseorang. 

Public Speaking merupakan sebuah rumpun keluarga Ilmu Komunikasi (Retorika) di mana mencakup berdiskusi, berdebat, pidato, memimpin rapat, moderator, MC dan presenter serta kemampuan seseorang untuk dapat berbicara di depan publik, kelompok maupun perseorangan yang perlu menggunakan strategi dan teknik berbicara yang tepat. 

Kamis, 20 Maret 2014

Tiga Keahlian Dasar Pembicara Publik


Bagi sedikit orang, berbicara di depan publik adalah hal yang biasa. Tapi, untuk sebagian besar dari kita, yang ada malah sebaliknya. Ketika berdiri dan menyampaikan pendapat di depan banyak orang, yang boleh jadi lebih berpengetahuan, lebih berpengalaman, atau lebih berpengaruh dari kita, justru adalah penderitaan.

Faktanya, pernahkah Anda jumpai seseorang yang mampu mendapatkan derajat tinggi dan mempertahankannya, tanpa keahlian berbicara secara efektif di depan publik?

Hari ini, public speaking alias keahlian berbicara di publik, berfungsi seperti elevator naik pemasti keberhasilan apa pun impian hidup Anda. Karena, public speaking adalah senjata percepatan karier. Dari dua pribadi, yang sebanding dalam memiliki keahlian operasional, manajemen, dan kepemimpinan. Kepiawaian berbicara di depan publik, akan menjadi roket pelesat karir salah satunya.

Karena, public speaking adalah sebuah karir itu sendiri. Perhatikan, betapa perusahaan/organisasi sangat membutuhkan keberadaan seseorang dengan keterampilan berbicara di publik. Yang berguna sebagai jembatan pelayanan antara organisasi dengan pasar yang saling menghargai. Maka, mudah Anda bayangkan seperti apa dampak baiknya bagi kehidupan pribadi tersebut. Andakah orangnya?

Karena, public speaking ialah keterampilan hidup yang sangat menguntungkan si pemilik. Bagi siapa pun Anda, dalam posisi apa pun di sebuah organisasi. Bahkan, bagi seorang pemula sekalipun.

Tidakkah, Anda pernah berimajinasi betapa beruntungnya Anda, ketika menjadi pembicara publik yang dihormati dan dihargai tinggi. Saya sarankan, Anda dapat segera gunakan panduan praktis 3 langkah di bawah ini, untuk membangun karir dan keahlian sebagai pembicara publik.

1. Self Mastery 
Saya tahu, setiap dari kita memiliki cara masing-masing untuk grogi, takut, atau pun khawatir. Termasuk, saat menjelang, sedang, atau seusai berbicara di publik.

Kenalilah tanda-tanda itu, mengertilah alasan di balik itu semua. Dan, jadikanlah pengalaman pribadi itu sebagai pintu keluar untuk mendesain satu paket pribadi yang baru. Gunakan pendekatan tranformatif-dan-utuh untuk selesaikan bagian ini. Jadinya, Anda tidak membuang apa pun fenomena dan perasaan negatif itu. Sebut saja: cemas, grogi, takut lupa, khawatir tanpa alasan, keringat dingin, pucat, tiba-tiba kedinginan, (atau, mungkin Anda bisa sebutkan yang lainnya). Tapi, Anda malah bersahabat dengan mereka. Kok bisa, bersahabat? Benar, saat Anda lebih terlatih menguasai berbagai warna perasaan, Anda pun lebih mahir melukiskannya dalam bentuk pelangi percakapan yang lebih semarak. Seperti syair lagu yang mungkin masih Anda ingat, “Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu.”

Ringankan beban perjalanan hidup Anda di masa depan. Dengan mengubah pengalaman Anda di masa lalu, sebagai modal berharga dan cermin kebijaksanaan dalam melangkah. Kita bisa lebih menikmati hidup, saat menguasai pikiran-dan-perasaan pribadi. Dan, persis seperti itulah yang ditampilkan secara mantap oleh seorang pembicara publik yang terlatih.


2. Art of Communication 
Seni berkomunikasi! Mengapa disebut demikian. Anda tahu, komunikasi tak hanya tentang keakraban hubungan. Tapi juga, pesan yang disampaikan, cara sebuah gagasan disajikan, dandampak yang secara tepat ingin dihasilkan.

Begitu Anda sadari, saat ini kita berada di tengah perang besar, bernama perebutan perhatian. Maka, sudahkah Anda lebih mampu menggaet dan mempertahankan perhatian dari teman bicara Anda, sejak menit pertama? Sudahkah Anda terlepas dari jeratan “kutukan pengetahuan”? Sudahkah Anda lihai menggelindingkan satu gagasan ke gagasan lainnya, sehingga transisi perpindahannya terasa sangat mulus dan lembut?

3. Art of Presentation 
Pernahkah Anda perhatikan, dari banyak iklan yang memborbardir pikiran, hanya sedikit sekali yang mampu melekat dalam benak kita. Jika diibaratkan seperti iklan, apakah pidato, seminar, presentasi yang kita sajikan lebih mudah dilupakan, atau laksana perangko yang sangat melekat menyertai perjalanan surat ke tempat tujuan?

Setelah penguasaan diri dan komunikasi antar pribadi yang efektif. Saatnya, kita menyuguhkan gagasan dengan strategi yang mampu melekatkannya ke benak pendengar. Sebagai pembicara publik, kita ingin terjadi kesesuaian antara identitas pribadi, pesan dan harapan yang kita miliki, dengan model pikiran-dan-perasaan audiens. Keselarasan itu mutlak membutuhkan jalan bebas hambatan, berupa presentasi yang pas! Itulah kenapa, cepat atau lambat Anda akan mengerti bahwa presentasi di tangan sang ahli ialah sebuah seni. Penggunaan strategi, kiat-kiat praktis, dan humor yang tepat terjadi sempurna, layaknya racikan aneka bumbu dan bahan di tangan seorang chef yang handal.

Pembicara publik yang handal, terlatih memahat pesan terpentingnya. Pembicara publik yang handal, terampil menampilkan bingkai dan isi pidatonya. Pembicara publik yang handal, mampu secara halus membekaskan perubahan positif bagi pendengarnya.

Itu semua mudah didapat, dalam pelatihan yang tepat! Anda pun dapat menikmatinya. Jika belum dapat, berlatih bersama adalah jawabannya.

Tapi, taksekedar berlatih. Berlatihlah dalam pengkondisian lingkungan yang tepat, untuk akselerasi perbaikan sikap dan keahlian Anda. Berlatihlah bersama sobat belajar yang memberdayakan. Berlatihlah yang benar, setelah itu, berlatih secara benar.

Seperti tiada manfaat melatih gajah memanjat. Jadi jika, Anda lebih sukai dan mampu bercerita, akan lebih tepat gunakannya sebagai modal melatih keahlian Anda berbicara di publik. Daripada melatih Anda, untuk harus terampil menggunakan gaya bercakap-cakap model tanya-jawab.

Wah, sekarang sepertinya Anda lebih memahami esensi dari modeling. Amati, tiru, modifikasi. Amati dengan tulus. Tirulah sebaik mungkin. Dan tirulah dengan lebih baik, modifikasilah dengan kreatif.

Sampai di sini, saya sudah meyakinkan Anda betapa penting menguasai keahlian berbicara di publik. Anda juga telah membaca 3 strategi dasar menguasai keahlian berbicara di publik. Dengan sungguh-sungguh, saya berharap dapat berjumpa dengan Anda, dan kemudian menjadi sobat berlatih Anda, menguasai keahlian berbicara di publik. Sementara itu, teruslah rajin membaca berbagai artikel di Fimadani. 
sumber : firmadani.com

Bagaimana Cara Mengenali Bahasa Tubuh

Coba apa yang terlintas di benak Anda ketika dalam sebuah pertemuan, terlihat ada orang yang tiba-tiba masuk terlihat agak stres, dan sedikit berkeringat? Baik, untuk mengenali bahasa tubuh Anda kita akan bicarakan tentang postur, kebiasaan gerak tubuh, dan senyum.

1. Postur
Orang yang berdiri tegap, namun terkesan tidak angkuh, dan berjalan dengan tenang dan yakin, biasanya langsung mendapatkan rasa hormat. Ketika Anda memasuki sebuah ruangan dengan kharisma dan percaya diri, Anda sebenarnya mengatakan kepada orang lain bahwa Anda adalah orang penting –bagi diri Anda sendiri dan bagi mereka.

Secara umum, upayakan posisi kepala Anda tetap tegak. Kepala yang tegak menunjukkan sikap yang yakin, terbuka, dan bisa menghadapi situasi. Posisi serupa juga dapat membuat nada suara Anda tersampaikan secara penuh dan membuat Anda dapat memandang orang tepat di matanya. 

2. Kebiasaan Gerak Tubuh 
Dalam batasan tertentu, gerak tubuh dapat dimaklumi selama bukan merupakan gerak yang sama. Gunakan gerak tubuh yang paling alamiha bagi Anda. Ada beberapa bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari, misalnya menggerakkan jari telunjuk Anda ke kiri-kanan atau menunjuk orang lain (ini adalah gerak tubuh yang paling agresif dan tidak bersahabat, cobalah cara lain untuk menekankan maksud yang ingin disampaikan). Contoh lain yang harus dihindari adalah berdiri terlalu dekat. Tetap jaga jarak Anda; biarkan orang lain yang bergerak ke arah Anda. Secara psikologis, ini merupakan strategi yang baik, baik dalam menunjukkan rasa hormat kepada orang lain maupun dalam hal melihat orang lain menunjukkan rasa ketertarikannya. 

3.Tersenyum 
Tersenyumlah, senyuman akan membawa banyak hal baik. Senyum merupakan bahasa tubuh yang paling penting dari semuanya, yang menandakan Anda mudah bergaul, nyaman dengan diri Anda, dan menerima siapapun yang menjadi lawan bicara Anda. Kecenderungan manusia adalah merefleksikan emosi yang orang lain tunjukkan. Jika Anda tersenyum kepada orang lain, kemungkinan besar orang tersebut akan tersenyum balik kepada Anda.


Semoga Bermanfaat Tips ini di dapatkan dari berbagai sumber dan hasil praktek ratusan kali jam terbang,bagi anda yang berminat mendalami Public Speaking bisa hubungi kami di 085642744662